Picture
Bangga, adalah suatu ungkapan yang patut kita ucapkan setiap pikiran ini merenung sejenak tentang Kemerdekaan yang telah diraih oleh orang-orang sebelum kita. Harta,waktu,raga, dan jiwa merupakan sesuatu yang tidak ada artinya pada Jaman sekarang jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Jaman perjuangan dulu. Memang kita sebagai manusia haruslah berpikir maju atau berpikir tentang masa depan, namun kita juga harus menyadari bahwa “Takkan ada masa depan atau masa kini jika tak terjadi masa lalu”. Saya ambil contoh kecil saja, jika pada masa kecil kita, orangtua kita tidak menyuruh kita bersekolah, maka belum tentu anda bisa membaca artikel saya ini. Dari contoh yang saya jelaskan tadi, tentunya anda sudah dapat membuktikan sendiri atau menyimpulkan sendiri bahwa “Tanpa adanya Dahulu,tentu Sekarang takkan pernah ada”. Pemaparan tersebut perlu kita pahami terlebih dahulu sebelum kita membahas tentang apa itu KEMERDEKAAN.

Kemerdekaan,kira-kira apakah yang muncul di benak anda para pembaca jika mendengar atau membaca sekilas tentang kata itu? Apakah bebas? Apakah Aman dari segala gangguan? Ataukah Mandiri?

Tentu jika kita perjelas akan sangat rumit arti sebuah Kemerdekaan. Dan jika kita membahas tentang kemerdekaan sudah pasti 17 Agustus adalah salah satu jawaban yang muncul dipikiran kita. Coba kita kilas balik, 17 Agustus saat ini sudah menjadi tanggal keramat dikalender kita bukan? Dan pasti anda sudah tahu semua jawabannya, karena tanggal pada bulan tersebut di tahun 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia resmi di Proklamasikan oleh Soekarno-Hatta. Dan Beliau-beliaulah sang artis Perjuangan ketika itu. Mengapa saya berkata demikian? Karena hanya beliau-beliaulah yang tercatat dalam buku sejarah ketika kita masih duduk dibangku sekolah,padahal jika kita berkunjung di makam-makam pahlawan, terdapat ratusan bahkan ribuan hingga jutaan nama-nama pahlawan yang terpatri di sebuah papan atau batu yang jarang dikunjungi, entah karena lupa atas jasa para pahlawan atau hanya takut dengan rumor “Setan” yang menghuni makam. Setiap agama pasti mengajarkan bahwa setiap manusia akan mati dan sudah pasti setiap agama pula mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya dimata Tuhan,jadi saya rasa alasan kedua hanyalah omong kosong belaka. Namun jika pernyataan yang nomor dua itu di salahkan,bagaimana dengan pernyataan yang pertama bahwa “Kita lupa atas jasa para pahlawan?” apakah pernyataan itu benar? Maukah anda merenung sejenak dan coba pikirkan :

1. Apakah anda tahu lokasi makam pahlawan di sekitar anda?

2. Apakah anda pernah menyempatkan diri untuk mengunjunginya?

3. Seberapa sering anda mengunjunginya?

4. Berapa nama pahlawan yang anda ketahui?

5. Apa balas jasa anda untuk pengorbanan mereka terhadap Bangsa?

Mungkin anda bertanya-tanya mengapa saya mengajukan pertanyaan yang mungkin menurut sebagian orang tidaklah penting, namun jika kita mendengar pepatah bahwa “Bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Dari seutas kata tersebut, kita patut berfikir dua kali tentang makna seorang pahlawan bagi kehidupan kita.

Memang kita tidak bisa sebegitu egois, mentang-mentang saat ini kita sudah merdeka,kita bisa berkata dengan kasar kepada para pahlawan “Siapa suruh dulu kamu berkorban demi Bangsa ini?”

Dan jika kita mendengar kata-kata demikian,bukan hal yang salah jika dengan secara spontanitas kita m engambil pistol dan menembak mati orang yang berkata demikian. Seperti pada awal penjelasan saya tadi, bahwa Takkan ada Sekarang jika tak ada dahulu,karena jika bukan karena para pahlawan-pahlawan yang telah berkorban sebagalanya hingga nyawa pun tak ada artinya,tentu mungkin hingga saat ini anda semua tidak akan bisa membaca tulisan saya ini, karena sudah jelas bukan? Penjajah tidak akan membiarkan Bangsa kita pintar,Bangsa kita Maju,Bangsa kita mengerti tentang apa itu arti sebuah Kemerdekaan.

Memang sebuah kemerdekaan itu identik atau sangat melekat erat dengan pahlawan. Tapi kini itu adalah background Bangsa ini, itu semua adalah pembentuk awal Negara ini dan itu adalah kisah sejarah pembangun Tanah Air kita 68 tahun yang lalu. Dan setelah 68 tahun merdeka, apakah sosok pahlawan masih dapat kita temui?

Apakah kita semua para Tunas Muda ini mampu meneruskan warisan yang tanpa sengaja diberikan kepada kita? Dan tentu saja jawaban yang dinanti oleh para pahlawan terdahulu kita adalah “YA!”

Benar sekali,kita Para Tunas Muda Bangsa Indonesia harus menanamkan sebuah kepercayaan diri kepada sepetak ladang hati kita bahwa nantinya,kita adalah pahlawan bagi Negeri yang kita cintai ini, Negeri ini adalah segalanya, Negeri ini adalah warisan yang patut kita pertahankan hingga akhir hayat kita bahkan hingga seluruh anak dan cucu kita kelak dan hingga seluruh generasi penerus bangsa nantinya.

Kemerdekaan negeri ini yang telah ditebus dengan begitu banyak nyawa haruslah selalu kita jaga dan pertahankan. Dan kita juga harus percaya bahwa “Kemerdekaan adalah Anugerah dari Tuhan YME, dan jangan biarkan Bangsa lain merebutnya”.

Dan dalam arti mempertahankan sebuah Kemerdekaan itu bukan seperti dahulu, kita harus mengangkat bambu runcing atau dengan senjata-senjata tradisional lainnya. “Hei,.. bangun Bung!!”

kita sudah di abad Millenium, saat ini terlalu banyak kejadian-kejadian yang mengancam kemerdekaan kita namun tidak dapat kita selesaikan hanya bermodalkan bambu runcing atau senjata-senjata tradisional lainnya.

Sudah 68 tahun Indonesia merdeka, dan selama itu pulalah Negara ini tidak pernah luput dari usaha mempertahankan kemerdekaannya. Dan jika sedikit saja kita lengah, bukan hal yang tidak mungkin Istana Negara akan di klaim sebagai tempat sejarah bangsa lain.

Memang hati ini sangat marah,dan tentu sangat geram ketika mendengar berita bahwa apa yang menjadi secuil kemerdekaan kita diklaim sebagai potongan-potongan emas dari bangsa lain. Entah itu budaya atau bahkan daerah teritorial yang menjadi sasaran oleh keganasan Bangsa lain yang dengan perlahan mulai mengganggu ketentraman Kemerdekaan Negara ini. Dan maukah anda dengan setia menunggu Bangsa lain mengakui dengan bangga atas Kemerdekaan Bangsa anda adalah milik mereka?

Maksudnya adalah apakah anda bersedia menanti tanpa adanya usaha mencegah Bangsa lain yang dengan perlahan tapi pasti mulai menggerogoti kemerdekaan yang lebih dari setengah Abad diberikan secara Cuma-Cuma oleh para pahlawan Negeri ini kepada anda?

Mungkin sekarang hanya tari,nyanyian,atau daerah territorial yang di klaim sebagai bagian dari milik bangsa lain dan sudah cukup pulau sipadan dan ligitan yang telah hilang dari seuntai bunga Kemerdekaan kitadan bisa saja nantinya Tugu MONAS-Jakarta akan di akui sebagai miliknya, Yah..mungkin itu sedikit hal yang mustahil pada saat ini,tapi bagaimana untuk kedepannya? Apakah anda yakin seratus persen?

Kita memang boleh bahkan wajib bagi kaum muslim melaksanakan ibadah puasa di bulan Penuh berkah ini,yaitu bulan suci Ramadhan tapi bukan artinya kita juga berpuasa dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Karena meski bulan puasa, tentu bangsa lain juga tidak akan ikut berpuasa dalam hal mengancam kemerdekaan Negeri ini. Dan apakah arti sebuah kemerdekaan jika hanya bersandarkan kepada sebuah sertifikat belaka atau hanya pada seuntai lembaran proklamasi tanpa adanya pengakuah sepenuh hati dari seluruh Bangsa Indonesia bahwa negeri ini adalah Negeri yang MERDEKA.

Maka dapat diambil sebuag garis besar bahwa,

1. Merdeka berarti terbebas dari belenggu!

2. Merdeka berarti terbebas dari segala bentuk Intimidasi

3. Merdeka berarti terbebas dari segala macam hal yang dapat merugikan

4. Merdeka berarti terbebas dari rasa takut yang mendalam.

5. Merdeka berarti sesuatu yang mendapatkan pengakuan dan dapat dirasakan.

Dengan demikian,saat ini timbul tanda tanya yang besar dalam benak saya “Sudah 68 Tahun Bangsa kita merdeka,Apakah benar Bangsa kita sudah Merdeka? ”. Jawabannya “Benar,Bangsa kita sudah Merdeka selama 68 tahun, namun belum sepenuhnya! ”.

Saya berani berucap demikian lancang dengan berlandaskan terhadap apa yang saya lihat saat ini bahwa, Kemerdekaan kita adalah utuh namun jika sebuah keutuhan itu mulai dengan perlahan namun pasti mulai berkurang keutuhannya akibat tindakan dari dalam atau dari luar yang telah mulai ganas mengancam,maka apalah arti sebuah Kemerdekaan itu jika hanya menjadi sebuah kiasan atau sebuah formalitas berdirinya sebuah Negara dimata Negara atau Bangsa lain. Kita pun perlu berpikir serta harus selalu dan selalu percaya, Negeri ini adalah makmur, Negeri ini adalah surga, Negeri ini adalah sesuatu yang sangat berharga dan patut untuk kita pertahankan dan Negeri ini adalah Jiwa kita dan maukah kita,ikhlaskah kita, jika apa yang menjadi bagian terpenting dalam diri kita diambil oleh orang lain? Tentu saja jawabannya TIDAK.!!





Leave a Reply.